Rabu, 03 Mei 2017

KEPO (Knowing Every Particular Object)




kita selalu saja ingin tau urusan orang lain, Itu sebabnya reality show merajalela di televisi, infotainment bisa ditonton puluhan kali dalam sehari. 
Bahkan, (mungkin) kita begitu suka membaca novel-novel atau film dan sinetron karena subconsciously, kita senang melihat dan mengikuti apa yang terjadi dalam kehidupan orang lain (eventhough it’s fictional). Bawaannya puas aja gitu kalau bisa tau apa sedang dilakukan dan apa yang sedang menimpa seseorang. 
Lucunya,  kalau yang terjadi justru sebaliknya, disaat urusan kita dicampurin oleh orang lain atau ketika kita berhadapan dengan mahluk –mahluk yang kepo alias nosy, bikin  pengen nempelin stiker MYOB dijidat mereka.. Mind Your Own Business !!!!
Kalau ingin mengadakan semacam penelitian atau observasi kasus ‘nosy people’ ini, Indonesia merupakan tempat yang tepat. Karena nampaknya orang-orang kita memang hobi sekali mencampuri urusan orang lain. Mulai dari hal-hal yang simple semacam sapaan ‘mau kemana?’, atau ‘dari mana?’  sampai hal-hal pribadi yang sangat sensitif yg tidak selayaknya untuk di bicarakan`kenapa nggak bisa sekedar menyapa dengan ‘heloo, hari yang cerah ya?’ atau ‘hai semoga harimu menyenangkan’ or something like that, toh sama saja kalau memang tujuannya Cuma untuk beramah tamah). 
Sampai ke yang lebih ‘menjengkelkan’ lagi kaya ngurusin hal-hal yang sifatnya benar-benar personal, semacam; agama, moral, dan sejenisnya.Di Indonesia nggak aneh rasanya kalau dalam pembicaraan basa-basi somehow keluar pertanyaan ‘agamamu apa?  padahal religion is of course one of the most personal things in life, di negara ini kayaknya hal-hal itu jadi lumrah aja diletakkan diruang publik.
Sampai-sampai, ada golongan tertentu yang merasa bisa bawa-bawa nama agama untuk menjadi watchdog, mengecek apakah seluruh anggota masyarakat tanpa terkecuali benar-benar bertindak dan berlaku sesuai dengan ‘agama’ itu dalam kehidupan sehari-hari.
Lucunya, pemerintah kita juga kayaknya kok setuju-setuju aja dengan semangat kepo dengan sempat bikin RUU yang mengatur urusan paling personal, bahkan kalau nggak salah waktu itu sempat ingin bikin RUU yang mengatur tentang kumpul kebo segala. 
Gimana bisa bilang MYOB kalau wilayah personal dan wilayah publik aja ‘abu-abu’ nggak jelas.Bisa-bisa jawabannya, ‘hey, your business is my business too! So, suck it up!’.

DATANG PAS BUTUHNYA DOANG

Sedikit meluapkan tentang apa yg sudah lama saya resahkan. Menyoal relasi antara manusia dengan manusia Tentang realitas yang banyak terj...