Minggu, 31 Desember 2017

Tahun Baru : Satu Event Sejuta Alibi

Happy new year

Kemana acara tahun baru kemarin? 
pantai? gunung? ke mall? ke pusat kota menyaksikan kemeriahan kembang api? berkumpul dengan teman-teman  menyeduh kopi? bakaran ayam yg sudah tak banyak peminatnya lagi? mungkinkah hanya membusuk di dalam kamar yg di banggakan sebagai tempat paling nyaman di dunia ini?  atau justru sibuk dengan urusan kerja atau duniawi? 

Dari sekian banyak pilihan untuk menikmati malam pergantian tahun, pasti selalu ada orang yg sok bijak yg mengatakan bahwa perayaan tahun baru nggak ada faedahnya.
mari kita bedah alibi receh mereka yg sok suci itu hahaha

Siapa yg bilang demikian? remaja nakal yg masih sekolah?  atau pemuda yg belum menikah?
jika yg mengatakan adalah kategori orang seperti di atas, sudah sangat jelas bahwa pembelaanya adalah omong kosong samata, dia hanya sedang menutupi kesedihan yg ia derita, karena lagi-lagi menjadi pecundang dari tahun ke tahun dengan nasib yg sama!
karena sebagai seorang pemuda yg idealisme dan ego sedang tinggi-tingginya, merayakan pergantian tahun itu lumayan penting, dan sudut pandang yg demikian adalah yg paling bijaksana :)

Ingin ke pantai atau gunung namun budget minim, lalu nyinyir di medsos mengatakan bahwa merayakan tahun baru adalah kharam, budaya barat dll, namun waktu valentine dan kebetulan pas punya pacar+lagi ada duit lalu ngasih colat ke pacarnya hahaha.
DOUBLE STANDAR !!

Ingin keluar ke pusat kota bareng teman atau pacarnya nongkrong di coffeshop ata taman kota, namun tak mendapat ijin dari orang tua? lalu karena iri dengan mereka yg bisa menikmati euforia, ia lantas mengatakan bahwa tahun baru itu sangat dekat dengan zina! hahaha
hidup itu kompleks, permasalahanya bukan cuma tentang keribetan hidup satu orang, kalo semua mau di pukul rata, lantas mereka yg keluar tahun baru dengan keluarga kecilnya apakah mereka itu mendekati zina? 
padahal niatnya mulia, setelah sekian lama sibuk dan penat dengan urusan kerja, mereka ingin membangun equality time dengan orang-orang yg tersayang, namun dengan seenaknya para looser nge-judge bahwa ini itu, kalo gini gitu ! bangsat!
yg di ijinkan untuk berpendapat khalal dan kharamnya tahun baru ya orang yg punya background agama yg kuat, minimal tukang ngaji atau udah jadi santri, minimal sholatnya nggak pernah bolong lah, basic agama sesuai dengan apa yg sering ia katakan .
kalau yg berkata demikian adalah anak ingusan dan orang awam, dosa ini itu masih di jalankan namun mengomentari tahun baru adalah kemaksiatan,, tai kalian !

jangan dengar siapa yg berbicara, namun lihat apa yg ia kata kan !
quotes receh di atas sering jadi pembelaan orang yg bersikukuh dengan komentarnya.
tp apa kamu mau di ceramahi orang yg secara terang-terangan terlihat mata berlaku dosa maksiat di depan kamu? lalu saat ia sedang tak sanggup melakukanya ia mengomentari kamu seenaknya, padahal ia hanya pecundang yg ingin ada nasib yg sama atas kepayahanya, boom !

Oke lanjut...
ngapain ke pantai? macet juga ! planing mau liburan nantinya malah jadi tambah stres !
emang sih, saking banyaknya orang Indonesia yg kekurangan hiburan dan sangat candu terhadap liburan, dan pada waktu tahun baru tiba, pantai yg tadinya di mimpikan banyak orang untuk membuang lelah, sesampai sana justru yg di dapat adalah lautan manusia dengan kebisingan seperti tengah kota!

Gunung juga demikian,  setelah era sosial media tiba, gunung kini tlah berubah fungsi, menyepi bukan pilihan yg tepat, karna saat liburan tak jarang beberapa gunung populer di indonesia banjir pengunjung, kuota yg berlebihan menjadikanya tak lagi ramah dan sejuk seperti udaranya.


Nah jika yg berpendapat demikian tak berminat ke pantai dan gunung adalah orang yg berduit si sah-sah saja haha
males keluar karena macet, parno nanti malah jadi makin stres dll.
lalu golongan orang-orang ini lebih memilih untuk menunda liburanya, dan mengganti di hari yg lain, yg lebih senggang daripada tahun baru.
yg nggak boleh angkat bicara dalam hal ini adalah golongan si pemalas kerja, ia stres karena nganggur dan tidak sanggup untuk merayakan tahun baru, lalu ia nyinyirin kebahagiaan orang lain dengan jurus mengangkat isu efek buruk tahun baru haha

Point berikutnya
bakaran mantan, eh bakaran ayam maksudnya, seringkali jadi alternatif bagi mereka yg ingin merayakan tahun baru dirumah saja, alasan utama yg sering saya lihat adalah karena tak mendukungnya biaya untuk berpergian jauh haha
sebagai seorang yg sudah sangat matang dalam pengalaman ini alias bakaran, dulu saya sering mengalami kondisi yg sedemikian rupa, nggak ada duit, nggak ada pacar, pilihanya cuma ngumpulin orang yg bernasib sama, lalu membuat membuat party kecil-kecilan di halaman rumah salah seorang teman.
menyenangkan?
mari kita jabarkan....
lumayan sih daripada kesepian, paling tidak menjadi kesibukan daripada makan ati nggak bisa tidur karena iri dengan mereka yg bahagia berame rame di luar sana haha
berbagi api bersulang kopi menjadi ciri khas dalam acara low bidget ini, bercengkrama bercanda ngobrol dr hal2 penting sampai nggak paling penting adalah daya tariknya.
namun dalam beberapa tahun terakhir saya memutuskan untuk tidak melakukanya lagi, setelah era mileneal datang dengan membawa gadget sebagai perangkatnya, kehangatan dalam perbicangan seakan menghilang.
berkumpul tanpa makna, tangan dan mata masing-masing sibuk dengan layar kaca hapenya.
kajian apa yg di dapat dari kebersaaan semacam itu? substansinya apa? tujuan awal tlah menghilang.
tak ada lagi yg tersisa dan tak ada lagi yg berkesan.

ketika pilihan-pilihan tak ada lagi, magnet yg kuat untuk mengajak bergairah dalam euforia tahun baru, maka pilihan mu untuk membusuk di dalam kamar adalah hal tepat, dan di jamin setelah iklas tanpa melakukan apa-apa saat ribuan orang berbahagia di luar sana dan malam ituu pula tidurmu juga akan nyenyak.

saya sendiri malam  tahun baru justru kerja.
udah nggak pengen keluar waktu tahun baru? sebanarnya pengen sih, tp satu-satunya daya tarik untuk melakukanya justru bernasib sama.
ia seorang pejuang yang tengah bertarung melawan kerasnya hidup di kota orang.
andai saja ajakanku untuk keluar ia terima, pasti aku sudah bolos kerja dan lebih memilih bergandengan tangan denganya  sepanjang malam haha
nggak penting mau kemana, asal bersama orang yg kalian cinta semua terasa indah kan?
bahkan nonton orkes dangdut pun bakal saya lakukan jika ia yg meminta hahaha
lagi-lagi cinta menang atas logika.
udah ah malas jadi lembek gini pembahasanya haha

inti dari tulisan ini adalah mengajak semua orang untuk memposisikan kritik pada jalur yg semestinya, lihat posisi mu, menyiapkan alibi hebat dalam menangkal serangan balik, dan untuk lebih dewasa dalam menanggapi sesuatu fenomena.
jika memang kalah dalam beberapa hal pilihan yg terbaik adalah dengan diam.
satu-satunya level yg berada di atas bungkam adalah dengan menertawakan diri sendiri, memaki dan menertawakan betapa mengenaskanya hidup kita yg tak bisa seperti orang lain yg tengah berbahagia.
jika tlah sampai pada titik tersebut maka di jamin tak akan ada lagi kecemburuan sosial yg berlebihan, dan untuk sampai tingkat tersebut biasanya kamu tak lagi muda haha

udah ya, da da
















































Kamis, 07 Desember 2017

PRO DAN KONTRA ROKOK DI INDONESIA

Sebagai perokok aktif yg sudah lebih dari sepuluh tahun mengonsumsinya, saya telah banyak belajar tentang bahaya dan manfaatnya.
di lihat dari mudharatnya semua orang tentu juga sudah tau dan mengerti, tp jika di tilik dari faedahnya banyak sekali kalangan yg mengesampingkanya.

mari saksikan dan bacalah saya akan sok pintar dan membahas satu persatu.
di mulai dari bahaya nya.

Efek buruk dari rokok? konon tak terhitung jumlahnya, pokoknya yang jelek-jelek ada dalam kandungan rokok, mulai dari ultimatum dalam kemasanya yg semua orang pernah membacanya, sampai mitos-mitos negatif yg nggak ada hubunganya.
tp di luar efek kesehatan yg di gembar gemborkan oleh pemerintah tentang bahaya merokok, saya lebih tertarik untuk melihat dari sisi ekonominya terlebih dahulu.
efek dari menjadi perokok aktif adalah boros, pengeluaran yg membengkak dan sulit untuk menabung.
bayangkan saja pengeluaran perhari nyaris sama bahkan bisa jadi lebih besar dari konsumsi kita terhadap nasi yg di klaim sebagai makanan pokok orang indonesia.
kata kan untuk biaya rokok saat ini rata-rata /harinya seseorang bisa merogoh kocek Rp.20.0000, jika di kalikan /bulan = 30hari maka akan muncul hasil Rp.600.000 dan jika di hitung dalam setahun itu artinya di kalikan (12bulan) maka hasilnya menjadi Rp.7.200.000
lihatlah para perokok aktif, seharusnya kalian punya uang sekian pertahun jika tidak merokok, apabila anda sudah merokok selama 10 tahun maka anda tlah membakar uang sebesar 72juta rupiah, angka yang fantastis bukan. menyesal?
jangan pernah !!
mari kita balikan fakta di atas, melalui permainan kata yg sudah sangat sering saya gunakan untk mengelak dan membela diri hahaha.

lantas para perokok pasif atau non perokok memiliki uang sebanyak itu? jelas sekali tidak, saya tau kalian orang susah hahaha
jadi yang namanya bisa menabung atau tidak itu sama sekali tak ada hubunganya karena perokok atau bukan
bisa nabung itu terdiri dari tiga faktor, yaitu niat, besar penghasilan dan besar kebutuhan atau pengeluaran primer.
jangan langsung menilai harusnya gini harusnya gitu, dancok!

Dari sisi kesehatan semacam kanker, impotensi, gangguan kehamilan dan serangan kenangan mantan, ternyata setelah saya baca dari beberapa sumber yg entah kredibel atau tidak, hasil dari efek buruk rokok terhadap kesehatan itu banyak sekali, bahkan menurut survey yg di lakukan oleh suatu lembaga kesehatan ternama di indonesia, kematian akibat efek buruk rokok itu merupakan angka tertinggi setelah kecelakaan lalu lintas.
dan dari artikel yg saya peroleh tersebut, maka tercipta sebuah opini bantahan dari saya untuk si lembaga survey tersebut : bukanya kematian udah takdir dan di gariskan ya?
iya sih semua ada sebab akibatnya, namun jika terus menerus memojokan perokok dengan mengecapnya sebagai si sumber semua penyakit rasanya tidak adil lah.
ada banyak jenis macam penyakit yg juga banyak bukan dari rokok, contohnya dari pengawet makanan yg semua orang mengonsumsinya, tp apakah isu tersebut di angkat sedemikan gencar seperti bahaya merokok? tidak !
sejak saya belum lahir bahaya rokok di doktrin kan kepada masyarakat indonesia, yang ini itu yang jangan gini gitu, tp faktanya tidak optimal juga kan, nyatanya masyarakat kita menempati rangking perokok aktif terbesar ketiga di dunia setelah cina dan india.
itu menunjukan bahwa masyarakat sudah sadar bahwa rokok itu nikmat hahahaha.

Bagi para haters rokok dimana pun kalian berada, tolong jangan terlalu benci terhadap rokok yg sesungguhnya sangat besar kontribusinya untuk perekonomian indonesia.
begini saya jelaskan, industri rokok itu  menyumbang  1,66%  total pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia, dan devisa negara melalui ekspor ke dunia yg nialainya pada 2015 mencapai US$ 700 juta dolar, amazing bukan?
Selain itu, Industri rokok juga menjadi sumber penghidupan bagi 6,1 juta orang yang berkerja di industri rokok secara langsung dan tidak langsung, itu belum termasuk petani tembakau dan cengkeh.
apa iya yg benci terhadap rokok akan tega jika orang sebanyak itu akan kehilangan mata pencahariaan karna kalian yg meliat dari satu sisi begitu sinis mendukung apabila rokok sebaiknya di larang di indonesia!!

Tidak hanya itu, penerimaan negara dari sektor bea cukai rokok  tahun 2013 tercatat Rp.103,53 triliun, begini analoginya tentang duit sebanyak itu, jika 103,53 triliun tersebut semuanya di belikan papeda, maka seluruh indonesia akan lengket !

"Di bilangin biar sehat kok nggak mau", begitu ucap salah seorang yg begitu benci terhadap perokok.
hey mas mbak yg kalem dan tidak merokok, kami para perokok aktif juga sadar akan efek buruknya, tapi kami juga sadar ada manfaat lain di dalamnya.
lagian ya, berhenti merokok tidak semudah seperti pengakuanmu atas mantan yg katanya sudah kamu lupakan, padahal belum.
nikotin itu candu, butuh waktu dan proses yg tidak sebentar untuk menghindar dan keluar darinya.
coba deh kamu ngerokok sampe kecanduan, lalu coba berhenti, apakah tetap akan kukuh dengan pendirianmu yg kolot itu?

"Asapnya itu lho sangat menggangu!!!!".
iya, kami minta maaf yg sebesar-besarnya jika masih suka merokok di fasilitas umum seperti kendaraan umum, atau ruangan umum tertutup.
tp sekarang juga sudah banyak kok toleransi dari para perokok ini, yg mengonsumsinnya begitu meperhatikan situasi dan lokasi dan kondisi,dan semoga kedepanya tidak pernah ada yg di rugikan dari kami.

Apabila setelah tulisan ini di buat tetap saja ada yg bersikukuh mengatakan bahwa rokok adalah negatif tanpa ada kebijakan untuk merubah pola pikirnya, coba orang-orang tersebut memprotes juga masyarakat kalangan menengah ke atas yg menggunakan mobil pribadi untuk tujuan jarak dekat dan hanya berisikan satu dua orang penumpang, padahal ada motor, padahal ada angkutan umum untuk meminimalisir kemacetan dan pencemaran udara.
bayangkan polusi dan pemanasan global yg mereka ciptakan? efek buruknya ? coba isu tersebut di angkat secara besar-besaran.
apa karena berbalut kemewahan lantas tidak terlihat efek buruknya? dancok !


udah gitu aja, emosi saya hahahaha


DATANG PAS BUTUHNYA DOANG

Sedikit meluapkan tentang apa yg sudah lama saya resahkan. Menyoal relasi antara manusia dengan manusia Tentang realitas yang banyak terj...