Jumat, 05 April 2019

Pemilu 17 april (akhir perang saudara)



Hoax bertebaran
Saling serang menggunakan ujaran kebencian
Saling fitnah kubu lawan
Saling caci maki pihak yg tak sepaham

Tak ada yg santai semua pake emosi
Yg bercanda di anggap menodai
Yg apatis di anggap tak paham demokrasi

Persetan dengan pilihanmu
17 april berlangsungnya pemilu
Semoga menjadi akhir kampanye yg kelabu

Tujuan dari tulisan ini agar semua orang tanpa terkecuali tidak spaneng, membela pilihanya dengan cara adem ayem.


Prabowo tahun 2009 adalah cawapresnya Megawati
Yang mana sekarang Megawati adl ketua partai PDIP pengusung Jokowi.

Fadli Zon tahun 2012 adalah juru kampanye Jokowi-ahok
Lihat sekarang dia adl Timses Prabowo sebagai penantang Jokowi.

SBY mantan menteri Megawati
lalu mengundurkan diri dan menantang Megawati di pilpres 2004 di dukung Surya Paloh
Surya Paloh (Partai Nasdem) di pemilu tahun ini sekubu dengan PDIP menjadi koalisi yg mendukung Jokowi.

Pilpres 2009 Jusuf Kalla nyapres bareng Wiranto, di dukung Abu Rizal Bakrie menantang Megawati-Prabowo
yg sekarang Abu Rizal Bakrie lebih akrab dengan Prabowo dan Wiranto ada di dalam koalisi Jokowi.

Ratna Sarumpaet jaman orba adalah musuh Suharto
Sekarang ada di kubu prabowo yg di sokong penuh keluarga Cendana (dinasti Suharto).

Anies Baswedan tahun 2014 adl tim sukses Jokowi-Jk, sempat masuk kabinet sebagai menteri pendidikan.
Pengkritik ormas radikal semacam FPI melalui gerakan merajut kebangsaan
Dan hari ini ia satu rombongan dengan Gerindra, PKS, dan FPI.

Amien Rais menentang Megawati jadi presiden, lalu bikin poros tengah menaikan Gus Dur jadi presiden.
Eh di tengah jalan Gus Dur di gulingkan dan menaikkan Megawati jadi presiden.
Dan tahun ini dia ada di barisan oposisi bersama Gerindra dan prabowo.

Ali Muchtar Ngabalin 2014 adalah pendukung garis keras Prabowo yg selalu mengkritik keras Jokowi
Dan di pilpres 2019 kali ini malah bergelanyut manja dengan Jokowi.

PKS di pilpres 2009 dan pilkada DKI 2012  secara membabi buta mengkritik Gerindra
Dan kini mereka ada di satu barisan melawan jokowi.

PDIP dan Gerindra pernah saling mesra bergandengan menjadi pengkritik pemerintahan SBY di dukung Golkar dan PAN di belakangnya
Sekarang? Tau sendiri lah

Ahmad dani dulu adalah musuh bebuyutan FPI
Sampai bikin lagu menyindir dengan judul nyentil "laskar cinta". Dan hari ini? Hahaha

Dalam politik tak ada kawan dan lawan yg abadi
Yg abadi hanyalah kepentingan.

Karena itu dibawa santai saja tak perlu memusuhi kawan dan kerabatmu yg berbeda pilihan politiknya.
Para elit politik itu bisa gonta ganti pasangan politiknya seenak mereka.
Mereka yg tadinya musuh bisa menjadi satu barisan lagi di kepentingan berikutnya.
Sementara kalian sudah terlanjur memutus tali persaudaraan demi junjungan politisi yg sehabis pilpres kelar masih bisa baik-baik saja!

Mereka para elit mendapat kekuasaan
Kalian kehilangan persahabatan.

Ingat ini!!!! 
Jika kalian tengah susah yg menolongmu bukan junjungan politikmu namun keluargamu, kerabatmu, sahabatmu, tetanggamu!

Politik itu kompleks
Arah perputarannya 360°
Jangan fanatisme buta
Jika tidak ingin di jawab oleh kecewa

Hak tiap orang untuk memilih jagoan
Jangan paksa orang lain menjadi satu haluan

Jangan terjun ke dalam bias politik pekat
Jika belum bisa memisahkan antara emosi dan akal sehat

Tambah referensi perbanyak membaca
Mampu memilah yg benar dan mana dusta
Landasi opini argumen dengan data dan fakta

Siapapun yg menjadi pilihan
arah lebih baik yg menjadi tujuan

Jika ada yg salah kritisi
Hal yg positif di apresiasi

Jangan jadi relawan yg rela jika nanti di bohongi
Jadilah simpatisan yg ketika di kecewakan bisa kehilangan simpati

DATANG PAS BUTUHNYA DOANG

Sedikit meluapkan tentang apa yg sudah lama saya resahkan. Menyoal relasi antara manusia dengan manusia Tentang realitas yang banyak terj...