Rabu, 31 Januari 2018

Pendidikan itu tidak penting

Butuh sebuah clickbait untuk menggaet antusias netizen agar menjadi reader dari artikel ini, tak apalah kadang hidup memang perlu Gimmick hehehe


Ngapain sekolah tinggi-tinggi? palingan ngga ada yg ke pakai, di kehidupan nyata kita tidak akan menerapkan rumus-rumus fisika yg begitu ruwet, tak akan juga menggunakan teori-teori omong kosong dari beragam pelajaran di sekolah.
pelajaran-pelajaran tersebut hanya berguna untuk nilai semata, kepuasan angka dalam rapot yg begitu fana.
Apa bisa menjamin yg nilai matematika nya bagus bakalan berpenghasilan gede nanti nya? tidak kan?
pada pokok intinya ilmu matematika hanya bermanfaat saat ngitung duit, selebihnya hanya buang-buang waktu dalam mempelajari dari tiap bab nya, karna saat masuk dunia kerja yg notabenya banyak pekerjaan dan bahkan mayoritas pekerjaan tidak bersinggungan secara langsung dengan angka.

Saat beranjak dewasa saya semakin sadar bahwa dalam prakteknya ilmu yg kita dapat dr bangku sekolah sangat minim berfaedah secara langsung di dunia nyata atau Real world.
contoh sederhana saat naik sepeda motor, kecepatan dan reflek terhadap tikungan tanjakan dan turunan pada dasarnya sudah di miliki manusia pada instingnya, tak memerlukan rumus tekanan benda gerak dan mempertimbangkan kecepatan dan hal bertele-tele lainya .

dan masih banyak lagi kegiatan sehari-hari maupun pekerjaan yg mengabaikan teori omong kosong dalam pelajaran sekolah.

Wujud nyata yg keliatan dan di kejar dari pendidikan sebenarnya hanyalah ijazah, sebagai jembatan ke dunia kerja agar lebih mudah.
karena tanpa bisa di sangkal ijazah dan gelar memang sangat mendobrak seseorang untuk mendapat pekerjaan yg di inginkanya. walaupun tidak semua.

di Indonesia sendiri masih ada aspek lain yg perlu di perhatikan apabila ingin mendpatkan pekerjaan apalagi pada posisi yg strategis, orang dalam yg menggaet sanak familinya untuk mengikuti jejak saudaranya dengan cara curang alias tidak selektif, tanpa intregitas dan sangat tentu mengandung keraguan kualitas !
.

Namun kembali ke pembagian rejeki dari sang pencipta, apa iya yg tidak sekolah selalu kalah dalam hal gaji atau bayaran dengan mereka yg mengenyang pendidikan?
tidak juga, sudah banyak contoh sukses yg di lakukan oleh orang-orang non pelajar, bahkan merekea mempekerjakan orang-orang terpelajar?
mengapa bisa demikian?
tentu ada kerja keras yg berlipat ganda dr para pelaku sukses tersebut, karena untuk mengandalkan gelar mereka tak punya , lalu mereka mandiri  ber-wira swasta, dengan perjuangan yg tidak mudah dan di ridhoi oleh Tuhan di kancarkanlah urusanya dalam usaha yg ia kelola.

Lantas apa sia-sia perjuangan kita dalam belajar bertahun tahun di bangku sekolah? semua ilmu yg kita pelajari, tugas yg di kerjakan, ujian yg di perjuangkan dan biaya yg di pertaruhkan hanya untuk sesuatu yg tidak ada manfaatnya?


Jangan pesimistis, saya sebagai orang islam selalu percaya dan wajib yakin dengan sabda junjunganya, nabi pernah berkata  " menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim ".

Pendidikan, penting karena pada dasarnya kita sebagai manusia sudah dibekali instrumen untuk melakukan proses pembelajaran, yaitu otak 
dan pendidikan disini sangat luas cakupannya, tidak melulu harus dibangku sekolah atau kuliah, memang pada dasarnya jika seseorang menempuh pendidikan lebih tinggi, maka ia dianggap oleh masyarakat sebagai sosok terdidik, dan mendapatkan kedudukan serta kehormatan tersendiri di lingkungan sosialnya
namun yang membuat hal tersebut berbeda adalah bukan panjangnya gelar seseorang tsb melainkan pola pikirnya.
Kualitas individu terdidik tersebut diukur dari banyak barometer, akan sangat memuakkan kalo dijabarkan semua satu persatu dalam tulisan singkat ini, tapi seperti kata rasullullah saw, bahwa sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama inilah yang akan menjadi tolak ukur sempurna tentang kualitas manusia terdidik tsb, yang pada dasarnya adalah seberapa luas kebermanfaatan ilmu yang disebarkan atau dimanfaatkan umat dari individu tersebut, yang didasari dengan pengetahuan akan ke Tuhanan. 
Dengan begitu kebermanfaatannya akan menjadi lebih lengkap, bandingkan dg para koruptor yg berpendidikan tinggi tp ilmu keTuhanannya lemah, beriman tipis, gampang digoda dan terperdaya, kalau dia punya kepintaran, kepintaran itu tidak lain hanya untuk membodohi masyarakatnya.
Dan disini ilmu ke Tuhanan itu mutlak diperlukan oleh semua makhluk yang mengaku dirinya manusia, baik yg terdidik maupun yang belum. 
Asistem pendidikan kita bermasalah karena mereka mencetak generasi dengan birokrasi kaku dan bisa dikatakan tidak tepat sasaran, bayangkan kalau tolak ukur kepandaian hanya dari mapel matematika atau sains, betapa bodohnya anak dengan kemampuan seni yang unggul jika hanya diukur dengan nilai kumulatif yg dominan  berasal dari mapel eksak, sains atau bahkan bahasa tanpa mengikut sertakan kemampuan seni nya.
seperti monyet yang dilatih untuk terbang atau gajah untuk memanjat.
jadi, pendidikan itu penting, tapi ngga melulu dr bangku formal, akan lebih baik jika pendidikan itu dimulai dr pengetahuan tentang ke Tuhanan agar nantinya seseorang dapat membatasi dirinya dari hal yang dilarang Tuhannya.
Dan generasi perempuan sholikhah ada dibalik maju dan berkembangnya generasi selanjutnya, al ummu madrasatul al uula, ibu adalah madrasah pertama anak anaknya, dan kesuksesan terbesar seseorang adalah jika apa yang dilakukannya bisa membuat orang lain meniru apa yang ia perbuat, bisa kemaksiatan bisa kebaikan, karena prinsip pendidikan adalah untuk menjadikan manusia sesuai dengan apa yang didisainkan Tuhan untuknya
.
Sekali lagi dan perlu di garis bawahi bahwasanya tujuan dari pendidikan tak melulu soal uang.
jika sekolah hanya untuk duit, cari kerja saja dari sejak masih bocah ingusan,jangan pernah sekolah.

Bukan tentang pelajaranya apa yg akan ke pake apa enggak, namun koneksi dan relasi, cara berpikir, wawasan dll, yg akan di gunakan di hari depan, dan semua itu di dapat di bangku sekolah.

yang nggak bisa sekolah tinggi jangan berkecil hati, di luar pendidikan formal masih banyak yg bisa di pelajari, tentang interaksi dengan banyak orang juga merupakan ilmu yg di dapat secara tidak langsung, dari obrolan-obrolan, pengalaman hidup semua itu juga ilmu.
banyak baca buku  dan hal-hal bermanfaat di smartphone, di mulai dari apa yg di sukai lalu merembet  ke hal-hal yg semestinya perlu di ketahui, perbanyak menonton acara berkualitas, comedy cerdas, film dengan pesan moral dan ilmu pengetahuan, lakukan berulang, dan secara tidak sadar perjalanan hidup ini adalah sebuah pembelajaran.


dan yg masih bersikeras mengatakan pendidikan itu tidak penting lantas kenapa orang tua berkerja keras untuk menyekolahkan anaknya, dan jika suatu hari nanti kamu punya anak dan menganggap pendidikan itu tidak penting akan kah seseorang yg kolot tersebut akan bersikeras beranggapan bahwa pendidikan itu tidak penting dan tak akan memasukan anaknya ke dunia pendidikan? 

tulisan kali ini sedikit melenceng dari deskripsi blogg, yg awalnya tak pernah ada manfaatnya dan kebanyakan malah curcol, maka untuk kali ini besar harapan akan membakar api semangat banyak orang

terimakasih dan tidak butuh viral !

DATANG PAS BUTUHNYA DOANG

Sedikit meluapkan tentang apa yg sudah lama saya resahkan. Menyoal relasi antara manusia dengan manusia Tentang realitas yang banyak terj...