Selasa, 28 Februari 2017

Februari Yang Hujan

hingga tulisan ini di buat, hujan yg sedari pagi turun belum terhenti.
"beberapa orang menyempatkan keluar rumah mengecek kondisi", senja indah menyapa di atas hamparan tanah kering, hujan dimana? darimana?
ternyata bukan langit yang sedang menjatuhkan cairan, namun hatiku yg di banjiri kebaperan.

sejak akhir tahun kemarin hingga awal tahun ini musim hujan belum memperlihatkan pertanda akan berhenti.
seperti pencairanku atas tulang rusuk-ku yg Tuhan misterikan, hingga saat ini belum tercium aroma pertemuan sebagai simbol kejelasan yang harusnya semerbak mewangi.

entah, usahaku yang belum maksimal, kurangnya doa aku panjatkan, atau memang Tuhan belum mengijinkan. entah ....

sebagai seorang pemuda yang sudah cukup berusia, ada kalanya aku gugup akan keadaan yang memaksa mebicarakan realita bahwa ini sudah saatnya.

terbentuk menjasi manusia yang semi idealis dan sedikit melankolis, kadang dalam hati terasa perih, melihat kenyataan yang tak lagi manis.
tak sesuai ekspektasi, tidak sejalan dengan ambisi dan tak seperti besarnya obsesi.
semuanya beradu tercampur aduk menjadi gengsi, lalu menciderai hati dan diri sendiri.

lelah? tentunya...
apakah menyerah? tak akan pernah !
tlah terbuat api unggun abadi dalam sebuah tekad, yang setiap rasa kehilangan arah akan berkobar begitu besar dalam wujud semangat.

Namun ....
tercipta sebagai mahluk yg kodratnya jauh dari kata sempurna, kerap kali cobaan datang yg sedikit banyak agak mengoyahkan.
jika tak lekas sadar bahwa itu semua memang bagian dari kehidupan, pasti setelah masalah menyandung lalu tersungkur aku tak akan mampu berdiri lagi.

banyak faktor yang menjadi penyangga, yg tumpang tindih menjadi fondasi, semua itu tlah Tuhan sediakan dalam berbagai opsi.
keluarga dan juga lingkungan, tameng yg sedia kapan saja dalam sosok seorang teman, kesalahan-kesalahan di masa lalu yg tlah tumbuh menjadi pengalaman.
dan waktu.
ya,,, Tuhan menciptakan waktu untuk terus berjalan tanpa bisa di halangi, agar beberapa aspek hidup yg pahit tak enak di nikmati, bisa lekas berubah menjadi hal yg di minati untuk kebahagiaan hati.

seperti sebuah pepatah klise, akan ada pelangi setelah hujan.
aku meragukan, namun mang-amin-kan....
maret, selamat datang 



DATANG PAS BUTUHNYA DOANG

Sedikit meluapkan tentang apa yg sudah lama saya resahkan. Menyoal relasi antara manusia dengan manusia Tentang realitas yang banyak terj...