Salam sejahtera saya haturkan kepada para pembaca yang diam-diam suka
stalking tulisan saya di blog mantan budak idealis ini hehe
(*jumlah viewer menigkat tp saya tak mengetahui siapa saja yg membacanya (terimakasih fans)
karena
suatu kesibukan saya yang akhir ini makin padat (tidur-stalking sosmed
mantan - dan ngeosib bareng ibu-ibu di sekitar rumah ) menjadikan
postingan di blog ini intensitasnya tak sesering waktu pertama kali saya
mengudarakanya, dan tentu saja kalian pasti tidak akan perduli dg
kenarsisan saya ini muehehehe
kali ini saya akan membahas salah satu pokok perrmasalahan yg sangat akrab di sektor kehidupan manusia, apa itu? HUTANG !!
lantas
apa hutang? saya tidak akan menjelaskan secara gamblang pengertian atau
istilahnya menurut kamus besar bahasa indonesia, jika belum paham apa
itu hutang (kebangetan) silahkan searching sendiri di wikipedia tentang
makna dan arti hutang itu tsb.
melalui pola pikir saya
yang saya buat seaneh mungkin cara pandangnya dari orang lain, maka
saya akan mengurai ataupun mengobservasi fenomena hutang dalam
kehidupan saya yang paling dekat, yaitu hutang antar sesama teman.
pada
dasarnya hutang ini terjadi karena suatu kebutuhan pihak peminjam yang
minus dr pendapatanya, atau suatu kebutuhan yang mendesak, ada juga
keharusan membutuhkan modal untuk usaha, namun ada juga yang berhutang
akibat gengsi yang lebih besar dr status ekonominya.
lalu cara
untuk menutupi lubang kebutuhan tsb langkah yang banyak di ambil adl
dengan meminjam uang kepada teman dekat, kepepetnya jika tak mendapatkan
pimanjaman dr seorang teman maka cara lain spt pegadaian ataupun
meminjam koprasi dan bank bisa juga menjadi alternatif, dengan
ketentuaan yg menjadi syarat.
seperti judul di atas
maka poin yg akan saya angkat adl hutang antar teman, karena kedekatan
saya dg hal tsb baik sebagai peminjam maupun yg meminjamkan, jadi saya
sedikit banyak tau tentang hal itu.
sah-sah saja hal tsb di lakukan asal sesuai prosedur yg di harapkan orang pada umumnya, alias tidak merugikan pihak mana pun.
tapi
yang terjadi di lapangan tidak sebagai mana mestinya ( walalupun tidak
semua) ngadat atau hutang macet adl rahasia publik, sang peminjam di
rugikan karena uang yg tlah ia pinjamkan kepada teman tak kunjung di
kembalikan, padahal sang peminjam di saat waktu merasa membutuhkan uang
yg tlah di pinjamkanya begitu ingin uang tsb kembali, namun apa daya
rasa sungkan tidak enak atau istilah jawanya "rekoh" menjadi tabiat suku
kita yg mengatas namakan pribumi,alhasil merugikan orang itu sendiri
hehe .
di lain posisi dan keadaan sang peminjam juga
akan merasa tidak enak bilamana tak kunjung mengembalikan uang yg tlah
dia pinjam, padahal keadaanya memang sedang tidak ada, dan di sisi lain
sang peminjam juga tidak enak bilamana bertemu sang teman yg tlah
behutang tsb, di hati kecilnya tak ada niat untuk menagih karena
posisinya sedang longgar rejeki dan belum membutuhkanya, dan iklas niat
menolong sang teman, akward moment disinilah sering terjadi dalam
keadaan spt ini, mereka hanya bisa salaing membatin dan saling tidak
enak, lucu memang.
yang menjengkelkan adalah ketika
kita sebagai pemberi pinjaman kepada salah seorang teman, dan dalam
jangka waktu yang cukup panjang, si teman tsb tak kunjung mengembalikan
atau nyarutang, namun kita melihat dia sedang memiliki rejeki lebih
dengan fakta dia mampu membeli barang yang harganya bisa dia untuk
membayar hutangnya kepada kita, atau dengan hal lain spt menggunakan
uang untuk bersenang-senang atau kebutuhan yg tidak pokok dan tidak
penting, la disini lah relasi hutang antar teman mulai tercoreng dan
nama baiknya memburuk.
yang membuat saya miris
memandangnya lalu lahirlah istilah jaminan dalam proses hutang antar
teman, gilak men disini sesama individu yg saling kenal bersedia
memposisikan diri mereka spt nasabah bank/koperasi atatu client
pegadaian yang mengharuskan mereka menyetujui sarat-sarat yg begitu tabu
jika di lakukan oleh 2 orang manusia yg saling mengenal baik.
dan sang pemberi hutang juga merasa fine-fine saja memberi penawaran tsb.
dan yang membuat makin menyedihkan hal yang harusnya tabu tsb makin marak dan di anggap lumrah di lingkungan saya.
namun semuanya pasti ada sebab akibat yang mebuat proses konyol tsb membudaya.
yaitu
hilangnya kepercayaan antar sesama teman, kenapa bisa menghilang
kepercayaan yg mahal harganya tsb? pasti ada satu pihak (kebanyakan
peminjam) tak menjaga amanah yg di berikan kepadanya.
spt hal-hal
di atas, tak kunjung mengembalikan padahal posisinya sudah mempunyai
materi lebih untuk melakukanya mungkin salah satu penyebabnya, yg lebih
parah adalah tak mengembalikan hutang yg tlah dia pinjam, tak jarang
saking ndablek atau keras kepalanya seorang peminjam maka teman di pihak
pemberi pinjaman sampai membuang rasa tidak enaknya dengan menagih
secara langsung, la disini hubungan antar teman bisa saja memburuk jika
salah satu di antara keduanya tak lagi memiliki kesadaran.
lantas
bagaimana fondasi tolong menolong dalam tradisi hutang kembali spt
semula selayaknya seorang sahabat yg mengulurkan bantuan kepada
partrnernya?
benahi kepercayaan yg tlah di runtuhkan, tata ulang
kembali dr awal dengan kekuatan yg kokoh bernama amanah, berpikir
positif dan berperilaku rendah diri, jaga-jaga bilamana suatu hari nanti
kita membutuhkan bantuan seseorang khususnya teman sendiri, buang
gengsi dan ego yg sedari lama sudah di beri makan dengan lauk bernama
kesombongan!
hutang piutang memang sangat tidak di anjurkan, namun jika terpaksa
boleh-boleh saja asal tanggung jawab agar tak timbul budaya yang
seharusnya sangat tabu jika terjadi, bagi pihak yang memberi pinjaman
juga jangan kolot jika memang ada berikanlah bantuan, jangan
mengharapkan barang jaminan atatu uang imbalan, tulus iklas bukankah
menyenangkan?
ayolah ciptakan rasa yang benar-benar manusia, tanpa pandang bulu yang benar - benar memanusiakan manusia
*cukup sekian tulisan kali ini tentunya perlu yang banyak sekali yang
perlu di benahi disana sini, karena deadline di bulan november ini belum
lekas menulis satu artikel pun, maka di akhir bulan yang serba mepet
ini saya paksakan menulis sekaligus curhat dalam keadaan yang sungguh
terburu-buru.
Langganan:
Postingan (Atom)
DATANG PAS BUTUHNYA DOANG
Sedikit meluapkan tentang apa yg sudah lama saya resahkan. Menyoal relasi antara manusia dengan manusia Tentang realitas yang banyak terj...
-
Bulan kemarin tengah rame film dilan, ada satu adegan dimana dilan memberikan undangan kepada milea, dengan gaya yg slengean berbalut gombal...
-
Di takdirkanya manusia menjadi mahluk yang manja alias tidak bisa hidup tanpa orang lain, atau istilah dalam dunia pendidikanya (mahl...