Jumat, 17 Juni 2016

Когда я проснулся

Setiap laki-laki diciptakan dengan berbagai pesonanya untuk memikat sang putri. 

Pita suara yang elok dengan mudah mampu meleburkan benteng hatimu yang kokoh. 

Sikapnya yang manis segera menundukkan kepalamu yang begitu angkuh. 

Jika memang kamu yakin dan benar-benar dialah pilihanmu, "aku bisa apa ?". 

Aku hanya laki-laki yang hanya bisa merangkak, dengan segala mimpi dan pengharapannya yang terlanjur diterbangkan badai tadi sore. 

Namun "Sejatinya Aku" takkan kamu temukan di diri laki-laki manapun, karena "Sejatinya" hanya ada bersama "Aku", begitu kata tersebut ditulis beriringan. 

Datanglah ke gua yang sunyi dan gelap ini jika kamu hilang arah. 

Ada segelas air putih yang sanggup aku sajikan, upayaku membasahi kerongkonganmu yang begitu kering, karena aku tau betapa lelah dan jauhnya kamu telah melangkah. 

Sepatah kata yang bisa aku sampaikan untuk menuntunmu kembali ke rumah. 

Selalu terbitkan senyuman dari bibirmu, untuk sedikit terangi guaku dari kejauhan. 

Dan berbahagialah, karena hanya itu pengharapanku satu-satunya yang masih kutemukan dibalik reruntuhan mimpi yang dulu pernah kita bangun bersama. " 


KARYA : ARDIKA REZA

DATANG PAS BUTUHNYA DOANG

Sedikit meluapkan tentang apa yg sudah lama saya resahkan. Menyoal relasi antara manusia dengan manusia Tentang realitas yang banyak terj...