Senin, 13 Agustus 2018

TRAGEDI ADALAH KOMEDI

Level tertinggi dari komedi adalah menertawakan kesialan diri sendiri.
Mengumpat atas nasib buruk yg merundung
Lalu membiarkan gelak tawa meledak tanpa gengsi yg membendung.

Kemiskinan adalah nasib buruk yg sering di jalani oleh kebanyakan orang
Khususnya kebanyakan penduduk yg statusnya sebagai warga negara berkembang.

Contoh yang paling dini dari kasus gengsi seseorang atas kemiskinannya adalah lingkungan sekolah.
Dimana di usia tersebut mental seorang siswa masih labil dan ego tengah tinggi-tingginya.
Pengalaman pribadi saya, kendaraan adalah hal paling mutakhir yg pernah mendominasi persaingan status sosial paling kentara antar siswa.
Ia yg menggunakan motor akan di pandang lebih berada di banding seorang yg naik kendaraan umum atau angkot
Dan yg menggunakan mobil pribadi di anggap dewa.

Bukan bukan cuma kendaraan, di beberapa tempat lebih spesifiknya sekolah swasta branding dari apa yg di kenakan juga menjadi hal yg biasa untuk di banggakan
Gadget yg di gunakan, Merk sepatu brandit hingga tas harga selangit turut andil meramaikan event pameran harta orang tua haha
Dari siltu awal peta antar kubu tercipta!

Namun seleksi alam selalu beragam
Ada yang pemilih bergaul dengan yg di rasa sejajar, si kaya dengan si kaya.
Dan si miskin yg merasa tak pantas bersanding dengan si kaya lalu membuat block sesama si miskin.
Namun tak jarang pula yg nothing to lose bergaul dengan siapa saja.
Dalam beberapa sekutu tersebut yg paling di sayangkan adalah orang yg notabenenya miskin namun ingin terlihat kaya.
Kebohongan dan manipulasi kehidupan di lakukan agar mendapatkan tempat tinggi untuk di pandang.
Yg lebih kasian bilamana sudah melibatkan orang tua yg aslinya kurang mampu dan memaksakan mengikuti kehendak anaknya agar bisa memfasilitasi layaknya orang berada.
Huh nyesek kalo membedah permasalahan ini
Karna sejatinya saya sendiri pernah mendengar dan menyaksikan pemandangan ngeri
Dimana seorang siswa malu untuk mengakui tempat tinggalnya sendiri.
_________
Ketika cara pandang berkembang ke arah dewasa revolusi mental juga tercipta
Ada yg tetap gigih bersanding dengan yg status sosialnya sama
Ada pula yg sudah berdamai dengan kemiskinanya.



Lalu masuk lah ke era sosial media :
Karna masih banyaknya yg riskan dengan status sosial miskin tersebut
Maka banyak pula yg menutupinya jangan sampai muncul ke ruang publik.
Alhasil sosial media apalagi Timeline Instagram berasa ajang pamer kemewahan
Tidak ada yg terlihat miskin !
Dan yg tak mampu menunjukkan sisi kemewahan akan semakin merasa paling miskin.
Dan di era sosmed terpecahnya dua kubu juga terjadi
Pengguna setia Instagram yg suka pamer menetapkan Instagram sebagai rumah
Namun para pengguna Instagram bersubsidi alias si miskin yg tak mampu mengikuti glamornya gaya hidup para sosialita banyak juga yg meninggalkanya.

Dan di Twitter khususnya sejak 2009 memang rumah bagi para si miskin dan akhir-akhir ini banyak pelarian para imigran Instagram sejak mereka tidak mendapat tempat disana.
Dengan huruf dan kata mendominasi cara pakainya menjadikan Twitter tempat yg ramah bagi para pengguna sosial media kelas bawah hahaha.
Saya sendiri adalah sobat miskin alias team Twitter
Namun saya juga maen Instagram yg seringkali nyelip di lini masa melempar jokes sarkas kadang juga satir untuk menyentil gaya hidup orang Instagram yg kadang tidak berbanding lurus dengan apa yg di jalani dengan real life haha.

Dan Facebook yg sedari tadi tak di ikut sertakan adalah tempat para orang-orang nothing to lose.
Ia adalah sosial media paling netral
Siapapun punya walaupun sudah banyak yg punya doang namun tidak menggunakannya.
Apalagi jika Mark sang CEO Facebook punya nyali untuk menutup forum jual beli di group-group fb saya yakin ini sosial media kian di tinggalkan
Tersisa pengguna baru sosial media dan bapak-bapak ibu-ibu yg masih hobi narsis dengan foto yg mereka share yg jauh dari seni estetika haha.


Kembali ke atas kenapa topik ini menjadi kepala judul artikel ini?
Sebagai perwakilan dari miskin saya hanya ingin berpesan memberikan wejangan
Kalau motivator pada umumnya sering menyampaikan pesan semangat penuh omong kosong, maka saya akan sebaliknya ingin menjatuhkan psikis banyak orang hahaha.
Masih malu dengan pekerjaan?
Coba sesekali tertawakan !

Kamu yg kerja keras tiap hari namun kebutuhan hidup masih saja sulit tercukupi !
Namun di sisi sebrang ada yg kerjanya enak dan ringan namun gajinya begitu besar
Maka dari itu mengeluh lah
Karna merasa capek dengan hidup itu manusiawi, wajar !
Proses tidak pernah mengkhianati hasil?
Ya karna yg di angkat media dan orang-orang cuma kisah-kisah orang sukses.
Padahal kegagalan banyak orang lebih besar jumlahnya daripada yg berhasil.
Ada garis vertikal dalam rejeki manusia yg kebanyakan orang sering lupa.
tapi salah juga sih jika belum mencoba, walaupun nantinya gagal setidaknya pernah ikhtiar merubahnya.
Banyak kok yg prosesnya biasa-biasa yeee jadi kaya hahaha
Jadi intinya proses tak selalu setia pada hasil, keberuntungan lah yg sering jadi aktor di tengah proses !
Maka selagi berusaha jangan lupa berdoa untuk jadi orang yg beruntung pula, jangan tinggalkan tertawa di atas penderitaan kita sendiri, berdamai lah dengan diri sendiri
Kamu tidak sendiri, banyak yg gagal juga kok di luar sana, bahkan di lingkungan terdekatmu, hanya saja sedikit yg punya nyali untuk tertawa.


Bukan cuma soal karir, dalam percintaan sering kali seseorang masih malu mengakui kegagalannya
Terbukti saat seseorang punya pasangan baru, semua dunia akan tau.
Namun Ketika putus bagaikan kabar yg tak pernah di beritakan.
Kamu udah putus ama si dia? Kapan? Kenapa? Nah !
Banyak yg lebay saat jadian akhirnya malu ketika terjadi perpisahan, ngguyu ah
Padahal lagi-lagi kamu tidak sendiri
Banyak yg membangun fondasi hubungan, meruntuhkan banyak relasi untuk mempertahan satu kisah agar bertahan, yeee ujungnya malah di tinggalkan, bangsat kan haha
Tapi ada yg membuat jengkel, si playboy brengsek yg Gonta-ganti ganti pasangan ketika pacaran malah di muluskan jalanya ketika menuju jenjang pernikahan hahaha
Hidup tidak adil, itulah pandangan manusia umun, jangan bahas sudut pandang Tuhan, berat hahaha
Ada pula yg sangat minim pengalaman pacaran tau-tau nikah gitu aja, rapi banget skenario yg Tuhan berikan


Alhamdulillah saya tumbuh besar di lingkungan orang-orang yg bisa berdamai dengan kegagalan
Saling menertawakan satu sama lain atas kegagal yg di terima
Dan tertawa bersama untuk menutupi dzalimnya kehidupan dunia.
Buat apa sok bijak jika gelak tawa mampu menggantikannya?
Toh malah lebih menyehatkan,sungguh kalimat yg sangat berbau pembelaan!


and the last
Gengsi tidak akan membuat seseorang berkelas
Berkerja keras yg akan membuat seseorang berada di posisi bergengsi


Di tutup sampai disini saja
Udah
Ya
Dada
Oke

DATANG PAS BUTUHNYA DOANG

Sedikit meluapkan tentang apa yg sudah lama saya resahkan. Menyoal relasi antara manusia dengan manusia Tentang realitas yang banyak terj...