Alay adalah proses menuju kedewasaan, begitu orang bijak menyebutnya, setuju? Tanyakan pada hati nurani masing-masing, karena tiap Induvidu tak sama dan tak akan pernah sama.
Menurut study dari dangdut of university, alay sangat mudah di temukan, apalagi di pergantian musim hujan meuju panas, dimana angin sering meniup agak kencang daerah seperti indonesia, di musim tersebut akan banyak di temui alay merajalela di tiap wilayah, para alay ini bergembira menarik ulur benang panjang yg di ikatkan pada sebuah kaleng, alias memainkan layangan, (alay : anak layangan) .
begitu cara mereka menafsirkan makna alay, mungkin kesimpulan tersebut tersirat filosofi seperti ini : deskripsi dari anak yg sering bermain layangan adalah berkulit hitam dan berambut merah (efek sinar matahari) hahaha
dari hasil penelitian yg ngawur tersebut tercetus sebuah kesan bahwa alay jika di pandang dari segi fisik yaitu seseorang yg berkulit hitam dan rambut berwarna merah, melihat hasil penelitian yg tanpa dasar tersebut akan ada kekhawatiran semua orang akan menyimpulkan, bahwa alay di nilai dari segi fisik?
benarkah demikian? padahal banyak kok orang yg berkulit hitam namun keren, berprestasi dan mengagumkan, michele jackson adalah king of pop dunia dan dia berkulit hitam, bruno mars juga berkulit gelap namun lagu-lagunya selalu masuk daftar top 20 lagu paling ngehits di negeri paman sam, bahkan dunia.
didier drogba dan yaya toure adalah 2 pesepakbola yg secara bergantian memenangkan gelar individu pemain terbaik afrika dalam kurun waktu 4 tahun, alay juga kah mereka? hahaha
kalo memang demikian semua penduduk di benua afrika adalah alay, karena mayoritas penghuninya adalah orang berkulit gelap, dan layak di nobatkan sebagai continent of alay.
dan beberapa provinsi di indonesia bagian timur adalah barisan provinsi alay di indonesia hahaha.
jadi intinya yg namanya alay tak bisa di nilai dari sutu sudut pandang saja, ga bisa di pukul rata, alay itu banyak macam dan jenisnya.
secara fisik alay yaitu orang yang berpenampilan tak lazim atau tidak seperti manusia pada umumnya, "adapun kulit hitam ataupun rambut pirang tak masuk kategori alay, mungkin lebih tepatnya alay bukan karena penampilan bawaan, namun dandanan, style atau gaya penampilanya, seperti pakaian atau yg lainya. "
contohnya orang yg berpenampilan "random" adalah potret alay masa kini, atas pake kaos hardcore (KW) tp pake beanie bob marley, bawahnya pake sarung dan memakai sepatu futsal, ga jelas banget kan penampilanya, mungkin orang yg seperti ini pas sekali di nobatkan sebagai alay tingkat profesional.
dalam sebuah event kadang alay suka menampakan dirinya secara tiba-tiba, misalakan dalam acara kondangan, eh si alay mentang-mentang dia ini anak bola datangya pake kaos MU, kan ga banget.
nonton acara gigs musik underground, yeee malah pake jaket ojek ama sandal gunung hahahaha gondes sekali.
dalam beribadah, udah ke masjid cuma tiap jum'ad, eh pas sholat jum'ad bukanya pake baju koko malah pake kaos oblong ama celana pensil, apalagi di belakangnya ada tulisanya "buronan mertua" kan garing bin mengganggu mata .
naik motor sok pembalap juga samapah dan alay banget, selain ga sayang ama keselamatan diri sendiri dan mengancam keselamatan orang lain, cap kampungan memang sangat pantas di sandangkan kepada para pengendara motor yg demikian.
kemudian Alay secara sifat, karena alay berasal dari kata dasar "lebay" yg memiliki arti berlebihan, jadi orang alay adalah mereka yg suka berlebihan dalam melakukan atau menanggapi sesuatu kejadian.
contoh yg paling populer adalah gaya mereka dalam menggunakan jejaring sosial, kalau masih ABG (remaja) berlebihan dalam bersosial media masih bisa di maklumi (itu memang fase mereka), jadi di bawah ini yg akan saya singgung adalah mereka yg tlah berumur tp masih suka berlebihan ataupun ga tau batas kepantasan dalam menggunakan jejaring sosial.
misalnya dalam bersosial media, nick name nya panjang kaya kereta manggarai, di kasih embel-embel tidak bermutu, bukanya terlihat keren malah bikin ngrusak mata, niatnya mau ngasih inisial nama lain karena malu menggunakan nama aslinya, ga bangga pake nama yg di kasih orang tua malah pake nama alay.
statusnya cinta mulu, apa aja yg berhubungan dengan kisah asmaranya, selalu saja di update dalam bentuk status, padahal cowo !
cewe aja kalo keseringan update yg menye-menye yg liat juga ilfeel kok, apalagi cowo coba dan umurnya sih ga muda lagi, kadang mau muntah tp nggak enak, karena itu temen sendiri. ya kan?
baru saja di tembak gebetan menggunakan senapan laras panjang langsung update status, 4kHirNy4 aqUe TemUk4n c!nt4ku.
sedih juga gitu-gitu, apa aja yg berhubungan dengan kesengsaraan hidupnya ga peduli itu bersifat pribadi pokoknya harus update, seakan akan dirinya paling menderita dan seakan akan dunia harus tau tentang apa yg terjadi pada dirinya.
ya memang benar, sosial media menjadi alternatif untuk sharing, namun ada opsi chating juga kan, kita bisa berbagi dg cara curhat secara personal dg seseorang yg privasinya lebih terjaga, ga perlu apa aja di update lah, kasian ama sendiri dulu baru kasian ama orang lain kalo masih suka kayagitu !
apalagi udah berumur, masih suka ngumbar aib sendiri, masalah keluarga di sebarin, ngeluh di beranda, marah-marah ga jelas, nyindir ini itu, padahal yg bersangkutan ga punya sosial media, niatnya apa woy? caper ?
Tak jauh berbeda dari Dunia maya, dalam dunia nyata Alay juga ada, selain secara penampilan yg sudah di bahas di atas, alay di dunia nyata juga bukan mitos belaka, seperti apa wujud dan penjelasanya.
berdasarkan pengalaman yg pernah saya temui dan beberapa cerita dari teman, alay di dunia nyata itu adalah berlebihan dalam menunjukan sesuatu, contohnya saat bercerita seakan-akan dirinya sendiri adalah yg paling benar, kesan sombong selalu melekat dalam ucapan dan nada bicaranya.
namun tp tak semua orang sombong itu alay lho, ada dan banyak juga orang sombong namun humoris, contohnya adalah mereka yg berkisah tentang diri mereka sendiri yg hebat dalam ini itu, tp di akhir cerita selalu menjatuhkan statement'nya sendiri dg sebuah candaan yg menegaskan bahwa kesombonganya barusan hanyalah guyonan atau jokes semata atau istilah kerenya yaitu rule off three, tp sayang tidak semua orang paham apa itu "sarkasme", jadi orang yg bersifat demikian terlanjur dicap sebagai orang yg besar mulut, kasian sekali ya...
harapan saya sih semoga kecerdasan segera dengan cepat merata, agar tak ada lagi kebodohan yg mejatuhkan, udah bodoh ngerugiin orang, kan kasian sekali hidupnya.
mungkin masih banyak lagi, tp semua punya versi masing-masing, termasuk saya, jadi cukup segini aja unek-unek yg saya jadikan sebauh artikel blog ini.
eh, tp dari tadi seakan-akan si penulis sok sempurna banget ya nyalahin orang alay mulu, ga ngaca ama diri sendiri ? hahaha
apakah saya alay? tidak, tapi pernah, karena saya "Alay pada waktunya".
tp saya tidak pernah berpakaian random ga jelas kaya di atas.
sok pembalap? jaman sekolah, sekarang sih udah ga pernah, karena "trauma" dan karena faktor kepantasan umur hehe
nick name sosial media alay? ga begitu si, karena walaupun dulu ada embel-embel juga ga jauh dari yg apa saya sukai dan saya lakukan, nama depan juga tetep masih asli yg di kasih ortu.
suka update tentang cinta dan kesedihan? ya jelas dong suka, tp itu pada masanya, dimana saya belum menemukan batas kepantasan dalam bersosial media.
kalau sekarang mah udah tua, update tentang dilema kehidupan juga mikir panjang banget, gimana caranya sebuah ungkapan hati sedih maupun senang bisa di transformasikan menjadi sebuah tulisan yg elegan hehe.
marah-marah ga jelas ama seseorang, yg bahkan orang itu ga ada di list pertemanan sosial media? pernah ! dan kapok !
karena itu ga memberi manfaat sama sekali,seperti saya menilai orang lain , justru tampak kampungan dan memalukan.
lagian ya, 9 dari 10 orang yg baca status masalah mu itu cuma pengen kepo tanpa ada niatan untuk membantu.
sombong di dunia nyata? sampai sekarang sih masih sombong sesuai porsi dengan batasan yg saya buat sendiri, dan tentunya makin mahir memberi jokes cerdas untuk mengatasi kesan besar mulut dalam setiap percakapanya.
suka nyela waktu diskusi? dulu pernah ga suka banget ada orang yg ''lebih'' apapun dari apapun yg saya alami, tp lama-lama makin kesini, nampaknya dewasa tlah bersahabat, jadi suka banget kalau ada orang lain yg pengalamanya lebih atau bahkan jauh di atas saya, tak peduli yg bercerita adalah orang yg lebih muda, asal memeberi wawasan dan info yg bermanfaat, rasa malu sudah saya buang jauh-jauh untuk bertanya jauh tentang apa saja yg menurut saya bisa di ambil dari nara sumber.
jadi inti dari tulisan ini?
tua itu pasti, dewasa itu pilihan.
Alay itu pasti, berhenti alay itu pilihan.